Peran penting evidensialisme dalam pengembangan kebijakan publik tidak bisa dianggap remeh. Evidensialisme, yang merupakan pendekatan kebijakan berdasarkan bukti-bukti empiris dan data yang valid, menjadi landasan yang kuat dalam menyusun kebijakan yang efektif dan efisien.
Menurut Prof. Dr. Bambang Sudibyo, seorang ahli kebijakan publik dari Universitas Indonesia, evidensialisme memberikan dasar yang kuat bagi pengambil kebijakan untuk membuat keputusan yang berdasarkan fakta dan bukan sekadar asumsi. Dengan menggunakan pendekatan ini, kebijakan yang dihasilkan akan lebih terukur dan dapat memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat.
Salah satu contoh keberhasilan penggunaan evidensialisme dalam pengembangan kebijakan publik adalah program vaksinasi di beberapa negara maju. Melalui analisis data dan bukti-bukti ilmiah, pemerintah dapat menentukan target kelompok yang harus divaksinasi terlebih dahulu, sehingga upaya vaksinasi dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
Namun, sayangnya masih banyak kebijakan publik yang masih diambil berdasarkan asumsi atau kepentingan politik semata, tanpa memperhatikan evidensialisme. Hal ini dapat menyebabkan kebijakan yang tidak tepat sasaran dan tidak memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.
Oleh karena itu, penting bagi para pengambil kebijakan untuk lebih mengedepankan pendekatan evidensialisme dalam proses pengembangan kebijakan publik. Dengan mengumpulkan data dan bukti-bukti yang valid, kebijakan yang dihasilkan akan lebih terukur dan dapat memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat.
Sebagaimana yang dikatakan oleh John Maynard Keynes, seorang ekonom ternama, “It is better to be roughly right than precisely wrong.” Dengan mengedepankan evidensialisme dalam pengembangan kebijakan publik, kita dapat mengurangi risiko kebijakan yang salah dan memastikan bahwa kebijakan yang diambil benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.
Dengan demikian, peran penting evidensialisme dalam pengembangan kebijakan publik tidak boleh diabaikan. Sebagai pengambil kebijakan, kita harus selalu mengutamakan fakta dan data dalam menyusun kebijakan yang dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.